Senin, 19 Desember 2011

PERAKITAN PC

PERAKITAN PC


PEMBONGKARAN & PEMASANGAN PC

ó Rima adinda
ó Chyntia yunienda
ó Ai nuraini
ó Dian lestari

Langkah-Langkah :

Sebelum merakit sebuah PC pastikan peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia, Peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Obeng, tang, AVO meter
(bila ada) .
Solder ataupun AVOmeter jarang dipakai apabila yang mempergunakan komponen yang masiih baik . pengukuran arus dan tegangan listrik hanya dilakukan apabila komponen yang dipergunakan adalah komponen bekas yang ada tidak mengetahui apakah masih baik atau tidak . sebaiknya tidak menggunakan AVO meter pada motherboard apabila motherboard masih baik , karna kita tidak tau titik titik mana yang merupakan titik ukur .
Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal . apabila kita mempergunakan komponen baru , kita tidak perlu melakukan tegangan arus dengan menggunakan AVO meter . AVOmeteer mungkin perlu dipergunakan  hanya untuk mengetahui tegangan listrik dijala jala listrik rumah kita saja .

Selanjutnya untuk merakit computer personal kita dapat mengikuti langkah langkah tersebut :


1 . persiapkan peralatan dan buku manual dari masing masing komponen pc . lalu
Ambil obeng lalu lepas baut dari CPU , lalu buka casing pada cpu dengan cara ditarik menggunakan tangan kita ( bila baut sudah terlepas )



2 . pasanglah processor pada tempatnya ( soketnya ) perhatikan tanda pada processor harus ditempatkan sesuai dengan tanda yang ada pada soket tersebut ( tidak boleh terbalik ). Kuncilah tangkai pengunci yang biasanya terdapat disisi soket processor. Perhatikan kode titik atau sisi processor dengan bentuk miring merupakan petunjuk agar bagian processor itu dipasang pada bagian slot yang memiliki tanda sama.



3 . pasang memori RAM pada tempatnya dengan baik , perhatikan sudut memori RAM yang biasaya terlekuk , harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati. Apabila memasang memori RAM terbalik, maka memori akan sulit dimasukan. Pada jenis memori SDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengunci yang akan bergerak mengunci bersamaan dengan masuknya memori didalamnya.



4 . Masukan motherboard ke dalam cashing (kotak computer), kaitkanlah pengait plastik yang biasa disediakan oleh pabrik cashing, kedalam lubang yang terdapat pada motherboard. Pada sudut yang memungkinkan untuk menepatkan baut , bautlah motherboard pada casing untuk menghindarkan terjadinya pergeseran motherboard pada waktu memindah – mindahkan CPU. Sebaiknya berhati hati memasang motherboard pada casing , karna bentuknya tipis kecil dan memiliki ranhgkaian elektronik yang rumit .



5 . Pasanglah kabel khusus catu daya motherboard yang ada pada power supply ( biasanya dituliskan P8 dan P9 ), kabel bewarna hitam dari kedua konektor harus dipasang berdampingan. Apabila yang dipergunakan jenis motherboard jenis ATX, pasanglah kabel power khusus tersebut pada slot power khusus ATX yang terdapat pada motherboard tersebut.



6 . Pasanglah hard disk, floppy drive pada tempat yang telah tersedia dalam cashing CPU, kencangkan dudukannya dengan baut secara hati-hati. Bila ada CD ROM drive, pasangkan pula alat ini secara hati-hati dan dikencangkan dengan baut. Perlu diperhatikan untuk CD ROM dan hard disk jumper berpasang dengan benar karena akan mengidentifikasikan sebagai master atau slave, karena jika salah hard disk atau CD ROM tidak akan terdeteksi .


7 . sambungkan kabel dari power supply ke slot power yang terdapat di hard disk, flopy drive dan CD ROM drive. Perhatikan sudut konektor plastikya pada kabel tersebut biasanya sudah dirancangkan pas sesuai dengan dudukan yang terdapat pada hard disk, flopy drive atau CD ROM drive. Bila memasang konektor terbalik, maka pada saat memasukkan konektor tersebut akan terasa sedikit sulit. Segeralah cabut konektornya dan masukkan kembali pada posisi yang tepat.


8 . Sambungkan kabel pita ( kabel data ) pada dudukan hard disk, flopy drive dan CD ROM drive. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan peralatan tersebut ke motherboard. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu ( lihat keterangan yang dituliskan pada hard disk ataupun CD ROM drive ). Bila terbalik memasangnya computer tidak akan bekerja baik dan akan merusakan peralatan-peralatan tersebut. Kabel yang terpasang ke flopy drive lebih sempit bila dibandingkan kabel penghubung hard disk ataupun CD ROM disk. Kabel penghubung hard disk dan CD ROM drive sama ukurannya. Untuk kabel pita strip merah pada pinggir kabel menandakan nomor satu.

9 . Sambungkan kabel dari posisi flopy drive ke slot untuk flopy drive, demikian pula sambungkan kabel dari hard disk ke slot IDE nomor 1, dan kabel dari CD ROM ke slot IDE nomor 2. Perhatikan juga agar sisi kabel bewarna merah harus menempati kaki nomor satu pada tiap slot.


10 . Pasanglah VGA card pada slotnya, bila memiliki card dari jenis ISA, harus menempatkan card tersebut pada ISA slot bus di motherboard. Bila memiliki card VGA jenis PCI, harus pasangkan card tersebut pada slot bus PCI di motherboard. Tetapi jika VGA berupa VGA onboard, tinggal mengatur BIOS.

11 . Pasang expansion card tambahan pada PCI maupun ISA. Expansion card dapat berupa LAN card sound card, TV tunner card video capture dan lain-lain. Setelah itu kencangkan dengan baut dengan cashing PC.

12 . Hubungkan konektor kabel penghubung tombol “Reset” ke pin “Reset” yang terdapat pada motherboard. Hubungkan pula konektor kabel penghubung speaker ke pin bertuliskan speaker yang ada pada motherboard. Sering ditulis dengan kode LS. Beberapa cashing telah dilengkapi pula kabel lampu indicator berikut kabel penghubungnya lengkap dengan konektornya agar perakit computer tinggal menghubungkan saja ke motherboard.

13 . Pasanglah kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di card VGA, perhatikan konektornya memiliki tiga deretan kaki yang tersusun rapi, dengan konektor yang berbentuk trapezium.

14 . Pasangkan konektor keyboard ke slot keyboard yang terdapat dalam motherboard. Dan perangkat yang lain.

15 . Pasangkan kabel listrik ( power )  dari layar monitor ke slot power yang terdapat dibelakang power supply yang telah terpasang pada cashing CPU. Bila konektornya tidak cocok, dapat memasang kabel listrik tersebut pada jala-jala listrik rumah. Akan membutuhkan T konektor untuk membagi listrik ke monitor dan CPU yang drrakit. Pasangkan kabel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power supply dibagian belakang cashing CPU.


Sekarang kelompok kami telah berhasil merakit sebuah Personal Komputer, tetapi komputer tersebut belum bisa dipergunakan. Progam BIOS masih harus di atur, dan memasang ( menginstal ) program system operasi dan program aplikasi kedalam hard disknya.
Perhatikan posisi “jumper” jangan ada yang salah, demikian pula processor dan RAM serta kabel-kabel penghubung hard disk, flopy disk dan CD ROM drive. Setelah yakin benar dan sudah sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam manual pabrik dari setiap peralatan tadi. Kita bisa melakukan pengaturan program BIOS.

~SELAMAT MENCOBA~



X TKJ 2

PERAKITAN PC

Senin, 19 Desember 2011
PERAKITAN PC


PEMBONGKARAN & PEMASANGAN PC

ó Rima adinda
ó Chyntia yunienda
ó Ai nuraini
ó Dian lestari

Langkah-Langkah :

Sebelum merakit sebuah PC pastikan peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia, Peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Obeng, tang, AVO meter
(bila ada) .
Solder ataupun AVOmeter jarang dipakai apabila yang mempergunakan komponen yang masiih baik . pengukuran arus dan tegangan listrik hanya dilakukan apabila komponen yang dipergunakan adalah komponen bekas yang ada tidak mengetahui apakah masih baik atau tidak . sebaiknya tidak menggunakan AVO meter pada motherboard apabila motherboard masih baik , karna kita tidak tau titik titik mana yang merupakan titik ukur .
Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal . apabila kita mempergunakan komponen baru , kita tidak perlu melakukan tegangan arus dengan menggunakan AVO meter . AVOmeteer mungkin perlu dipergunakan hanya untuk mengetahui tegangan listrik dijala jala listrik rumah kita saja .

Selanjutnya untuk merakit computer personal kita dapat mengikuti langkah langkah tersebut :


1 . persiapkan peralatan dan buku manual dari masing masing komponen pc . lalu
Ambil obeng lalu lepas baut dari CPU , lalu buka casing pada cpu dengan cara ditarik menggunakan tangan kita ( bila baut sudah terlepas )




2 . pasanglah processor pada tempatnya ( soketnya ) perhatikan tanda pada processor harus ditempatkan sesuai dengan tanda yang ada pada soket tersebut ( tidak boleh terbalik ). Kuncilah tangkai pengunci yang biasanya terdapat disisi soket processor. Perhatikan kode titik atau sisi processor dengan bentuk miring merupakan petunjuk agar bagian processor itu dipasang pada bagian slot yang memiliki tanda sama.




3 . pasang memori RAM pada tempatnya dengan baik , perhatikan sudut memori RAM yang biasaya terlekuk , harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati. Apabila memasang memori RAM terbalik, maka memori akan sulit dimasukan. Pada jenis memori SDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengunci yang akan bergerak mengunci bersamaan dengan masuknya memori didalamnya.






4 . Masukan motherboard ke dalam cashing (kotak computer), kaitkanlah pengait plastik yang biasa disediakan oleh pabrik cashing, kedalam lubang yang terdapat pada motherboard. Pada sudut yang memungkinkan untuk menepatkan baut , bautlah motherboard pada casing untuk menghindarkan terjadinya pergeseran motherboard pada waktu memindah – mindahkan CPU. Sebaiknya berhati hati memasang motherboard pada casing , karna bentuknya tipis kecil dan memiliki ranhgkaian elektronik yang rumit .




5 . Pasanglah kabel khusus catu daya motherboard yang ada pada power supply ( biasanya dituliskan P8 dan P9 ), kabel bewarna hitam dari kedua konektor harus dipasang berdampingan. Apabila yang dipergunakan jenis motherboard jenis ATX, pasanglah kabel power khusus tersebut pada slot power khusus ATX yang terdapat pada motherboard tersebut.




6 . Pasanglah hard disk, floppy drive pada tempat yang telah tersedia dalam cashing CPU, kencangkan dudukannya dengan baut secara hati-hati. Bila ada CD ROM drive, pasangkan pula alat ini secara hati-hati dan dikencangkan dengan baut. Perlu diperhatikan untuk CD ROM dan hard disk jumper berpasang dengan benar karena akan mengidentifikasikan sebagai master atau slave, karena jika salah hard disk atau CD ROM tidak akan terdeteksi .



7 . sambungkan kabel dari power supply ke slot power yang terdapat di hard disk, flopy drive dan CD ROM drive. Perhatikan sudut konektor plastikya pada kabel tersebut biasanya sudah dirancangkan pas sesuai dengan dudukan yang terdapat pada hard disk, flopy drive atau CD ROM drive. Bila memasang konektor terbalik, maka pada saat memasukkan konektor tersebut akan terasa sedikit sulit. Segeralah cabut konektornya dan masukkan kembali pada posisi yang tepat.



8 . Sambungkan kabel pita ( kabel data ) pada dudukan hard disk, flopy drive dan CD ROM drive. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan peralatan tersebut ke motherboard. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu ( lihat keterangan yang dituliskan pada hard disk ataupun CD ROM drive ). Bila terbalik memasangnya computer tidak akan bekerja baik dan akan merusakan peralatan-peralatan tersebut. Kabel yang terpasang ke flopy drive lebih sempit bila dibandingkan kabel penghubung hard disk ataupun CD ROM disk. Kabel penghubung hard disk dan CD ROM drive sama ukurannya. Untuk kabel pita strip merah pada pinggir kabel menandakan nomor satu.


9 . Sambungkan kabel dari posisi flopy drive ke slot untuk flopy drive, demikian pula sambungkan kabel dari hard disk ke slot IDE nomor 1, dan kabel dari CD ROM ke slot IDE nomor 2. Perhatikan juga agar sisi kabel bewarna merah harus menempati kaki nomor satu pada tiap slot.



10 . Pasanglah VGA card pada slotnya, bila memiliki card dari jenis ISA, harus menempatkan card tersebut pada ISA slot bus di motherboard. Bila memiliki card VGA jenis PCI, harus pasangkan card tersebut pada slot bus PCI di motherboard. Tetapi jika VGA berupa VGA onboard, tinggal mengatur BIOS.


11 . Pasang expansion card tambahan pada PCI maupun ISA. Expansion card dapat berupa LAN card sound card, TV tunner card video capture dan lain-lain. Setelah itu kencangkan dengan baut dengan cashing PC.


12 . Hubungkan konektor kabel penghubung tombol “Reset” ke pin “Reset” yang terdapat pada motherboard. Hubungkan pula konektor kabel penghubung speaker ke pin bertuliskan speaker yang ada pada motherboard. Sering ditulis dengan kode LS. Beberapa cashing telah dilengkapi pula kabel lampu indicator berikut kabel penghubungnya lengkap dengan konektornya agar perakit computer tinggal menghubungkan saja ke motherboard.


13 . Pasanglah kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di card VGA, perhatikan konektornya memiliki tiga deretan kaki yang tersusun rapi, dengan konektor yang berbentuk trapezium.

14 . Pasangkan konektor keyboard ke slot keyboard yang terdapat dalam motherboard. Dan perangkat yang lain.


15 . Pasangkan kabel listrik ( power ) dari layar monitor ke slot power yang terdapat dibelakang power supply yang telah terpasang pada cashing CPU. Bila konektornya tidak cocok, dapat memasang kabel listrik tersebut pada jala-jala listrik rumah. Akan membutuhkan T konektor untuk membagi listrik ke monitor dan CPU yang drrakit. Pasangkan kabel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power supply dibagian belakang cashing CPU.



Sekarang kelompok kami telah berhasil merakit sebuah Personal Komputer, tetapi komputer tersebut belum bisa dipergunakan. Progam BIOS masih harus di atur, dan memasang ( menginstal ) program system operasi dan program aplikasi kedalam hard disknya.
Perhatikan posisi “jumper” jangan ada yang salah, demikian pula processor dan RAM serta kabel-kabel penghubung hard disk, flopy disk dan CD ROM drive. Setelah yakin benar dan sudah sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam manual pabrik dari setiap peralatan tadi. Kita bisa melakukan pengaturan program BIOS.

~SELAMAT MENCOBA~

Senin, 24 Oktober 2011

Artikel Dioda

Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.
Sifat kesearahan yang dimiliki sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup-mati yang sempurna (benar-benar menghantar saat panjar maju dan menyumbat pada panjar mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan-arus taklinier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan kondisi penggunaan. Beberapa jenis dioda juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk penggunaan penyearahan.
Awal mula dari dioda adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini dioda yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.

Sejarah

Walaupun dioda kristal (semikonduktor) dipopulerkan sebelum dioda termionik, dioda termionik dan dioda kristal dikembangkan secara terpisah pada waktu yang bersamaan. Prinsip kerja dari dioda termionik ditemukan oleh Frederick Guthrie pada tahun 1873[1] Sedangkan prinsip kerja dioda kristal ditemukan pada tahun 1874 oleh peneliti Jerman, Karl Ferdinand Braun[2].
Pada waktu penemuan, peranti seperti ini dikenal sebagai penyearah (rectifier). Pada tahun 1919, William Henry Eccles memperkenalkan istilah dioda yang berasal dari di berarti dua, dan ode (dari ὅδος) berarti "jalur".

Prinsip kerja

Prinsip kerja dioda termionik ditemukan kembali oleh Thomas Edison pada 13 Februari 1880 dan dia diberi hak paten pada tahun 1883 (U.S. Patent 307.031), namun tidak dikembangkan lebih lanjut. Braun mematenkan penyearah kristal pada tahun 1899[3]. Penemuan Braun dikembangkan lebih lanjut oleh Jagdish Chandra Bose menjadi sebuah peranti berguna untuk detektor radio.



Dioda termionik

Simbol untuk dioda tabung hampa pemanasan taklangung, dari atas kebawah adalah anoda, katoda dan filamen pemanas
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan elektroda-elektroda di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik pertama bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar.
Dalam dioda katup termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak langsung memanaskan katoda (Beberapa dioda menggunakan pemanasan langsung, dimana filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai katoda), elektroda internal lainnya dilapisi dengan campuran barium dan strontium oksida, yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih karena memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahang yang dihasilkan menimbulkan pancaran termionik elektron ke ruang hampa. Dalam operasi maju, elektroda logam disebelah yang disebut anoda diberi muatan positif jadi secara elektrostatik menarik elektron yang terpancar.
Walaupun begitu, elektron tidak dapat dipancarkan dengan mudah dari permukaan anoda yang tidak terpanasi ketika polaritas tegangan dibalik. Karenanya, aliran listrik terbalik apapun yang dihasilkan dapat diabaikan.
Dalam sebagian besar abad ke-20, dioda katup termionik digunakan dalam penggunaan isyarat analog, dan sebagai penyearah pada pemacu daya. Saat ini, dioda katup hanya digunakan pada penggunaan khusus seperti penguat gitar listrik, penguat audio kualitas tinggi serta peralatan tegangan dan daya tinggi.